Kecamatan Blimbing

BLIMBING KEJAR STATUS KECAMATAN TERBAIK DI JATIM

BLIMBING Senin (9/12/2019) Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mendorong kecamatan untuk terus konsisten memberikan layanan prima pada masyarakat. Termasuk Kecamatan Blimbing yang kali ini mengikuti Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019.

“Kecamatan Blimbing adalah salah satu dari lima kecamatan di Kota Malang yang terbilang sukses melaksanakan berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan publik pada masyarakat. Namun bukan berarti keempat kecamatan lainnya tidak baik. Masing-masing kecamatan memiliki kelebihannya sendiri,” jelas Sutiaji.

Kendati demikian, Sutiaji berharap agar seluruh kecamatan dapat terus konsisten dalam meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan yang baik pada warga agar Kota Malang menjadi kota yang bermartabat.

“Saya berpesan pada jajaran camat dan lurah di Kota Malang agar tetap menjaga silaturahmi dan koordinasi dengan seluruh pejabat dan unsur masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing. Tujuannya adalah agar memudahkan untuk mendeteksi serta menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat,” tambahnya.

Salah satu juri, Prof. Suryanto, M.Si mengatakan bahwa sebelum maju ke babak tiga, Kecamatan Blimbing telah menjalani serangkaian penilaian bersama empat kecamatan lain di Jawa Timur, dan lomba ini digelar untuk mengoptimalkan peran dan fungsi kecamatan dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin dinamis.

“Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengukur kinerja seorang camat serta menstimulasi munculnya kreativitas dan inovasi baru dari seorang camat dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Suryanto.

“Kota Malang masuk menjadi nominator juara lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat Jatim. Karena itu kami datang ke sini melakukan verifikasi langsung di lapangan,” jelasnya.
Suryanto menambahkan selain Kecamatan Blimbing, ada empat kandidat lain yang berpeluang menjadi yang terbaik, yakni Kecamatan Genteng Banyuwangi, Kecamatan Rubaru Sumenep, Kecamatan Lekok Pasuruan, dan Kecamatan Puri Mojokerto.

Banyak penilaian yang dilakukan tim juri untuk menentukan juarannya di lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat Jatim. Beberapa penilaian di antaranya terkait pendidikan, perekonomian, tugas administrasi, kesehatan, dan inovasi

Terkait kunjungannya ke Kecamatan Blimbing, Suryanto bersama tim ingin menilai serta melihat langsung kondisi faktual hasil kinerja camat di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, tugas administrasi serta denigatif dan inovasi

Camat Blimbing Drs Muarib MSi mengatakan untuk lomba kali ini memang sangat ketat. ”Sejak dimulai tahap I dan tahap II di bulan November, kami terus lakukan pembenahan dan pengetatan keunggulan kinerja di kecamatan kami,” jelas dia.

Untuk Kecamatan Blimbing, memiliki inovasi yang diunggulkan. Misal, dalam paparannya ada Kegiatan Cangkrukan Kamtibmas. Termasuk kreativitas di bidang kesehatan ada Monas atau kepanjangan dari Mobile Antenatal Care (ANC) Plus. Untuk Monas sendiri, diperuntukkan bagi pelayanan kesehatan ibu hamil.

”Kami juga menekan angka Open Defecation Free (ODF) atau peningkatan sanitasi bersih. Juga dari Puskesmas Pandanwangi serta inovasi Rumah Diapers dari Puskesmas Polowijen, yang paling membanggakan status Kecamatan inklusi dengan binaan warga berkebutuhan khusus (difabel) mencapai 185 anak yang setiap hari jum’at diadakan kegiatan pelayanan terapi serta pembelajaran” tambah pria yang akrab disapa Abah Muarib ini.

Di sisi lingkungan hidup dan perekonomian, inovasinya ada gerakan Urban Farming dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di setiap wilayah RW se-Kecamatan Blimbing. Kemudian adanya peningkatan kampung tematik dan sentra UKM.

Para juri juga terkesan dengan inovasi di bidang pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang sudah dijalankan. Seperti sistem aplikasi SINGO (Sistem Pelayanan Malang Online) yang terintegrasi dalam proses pengajuan e-KTP agar lebih cepat dan mudah. Juga ada ruang SINAM, yakni semacam ruang pantau di kantor kecamatan yang memasang sekitar 12 layar untuk CCTV.

Jadi, aktivitas dan gerak-gerik petugas di kelurahan bisa terpantau. ”Dari sisi keuangan, sudah menggunakan sistem elektronifikasi keuangan untuk transaksi nontunai. Kerja sama dengan Bank Jatim dan Bank Indonesia,” jelasnya. (Bay)


Exit mobile version