Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang pada tahun anggaran 2018 ini bakal mengerjakan 32 proyek fisik di Kecamatan Blimbing.
Proyek itu tersebar di 11 kelurahan, dengan total dana mencapai Rp 27,5 miliar.
- di Kelurahan Blimbing.
- rehabilitasi gedung Perusahaan Daerah (PD) BPR Tugu Artha senilai Rp 2 miliar,
- penyempurnaan kantor kelurahan Rp 987 juta, dan
- rehabilitasi Jalan Candi Kidal dan Candi Kalasan Rp 488 juta.
- Lalu di wilayah Kelurahan Pandanwangi misalnya
- pemeliharaan berkala Jalan Sulfat Rp 4,6 miliar,
- peningkatan jaringan irigasi D.I Pandanwangi Rp 788 juta,
- serta pembangunan Ipal komunal dan pemasangan perpipaan Rp 530 juta.
- Untuk Kelurahan Kesatrian,
- ada rehabilitasi pedestrian Jalan Urip Sumoharjo senilai Rp 4,5 miliar dan
- pedestrian Jalan M Wiyono Rp 985 juta.
- Di Kelurahan Purwantoro terdapat pengerjaan pemeliharaan berkala Jalan Batu Bara dan Jalan Ciliwung dengan anggaran Rp 2,1 miliar dan Rp 1,4 miliar.
- Sementara di Kelurahan Purwodadi ada rehabilitasi jembatan talud ex lori dengan anggaran Rp 787 juta.
Proyek-proyek tersebut dipaparkan langsung pada perwakilan masyarakat di aula Kecamatan Blimbing. Meliputi perwakilan-perwakilan kelurahan, LPMK, BKM, RT/RW, serta tokoh masyarakat setempat serta Camat Blimbing Muarib. Hadir sebagai pembicara, Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Kota Malang Didik Setyanto dan Kabid SDA dan Drainase Bambang Nugroho.
Hadi Santoso menjelaskan bahwa pertemuan tersebut untuk menerangkan pada masyarakat secara langsung soal proyek yang bakal dikerjakan. “Paparan ini penting, agar masyarakat tahu, misalnya batas seberapa jalan yang akan digarap. Atau jangan-jangan mengenai teras tambahan warga, atau kondisi-kondisi teknis lain,” ujar Soni, sapaan akrabnya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur itu sebagian besar merupakan usulan masyarakat melalui Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Baik yang diusulkan oleh warga dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota pada 2017 lalu.
Proyek-proyek tersebut, rencananya bakal mulai dilakukan pengerjaannya pada Mei ini. Soni menerangkan, pada triwulan pertama 2018 lalu pihaknya lebih pada persiapan administrasi proyek sebelum naik lelang. Misalnya pembuatan detail engineering design (DED) untuk sejumlah proyek infrastruktur. “Kalau lelang langsung berjalan dan bisa selesai akhir April ini, perkiraan di awal Mei sudah bisa mulai pembangunan,” terangnya.
Dia juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan proses pembangunan dan perawatan ke depan. Dia juga berharap adanya dukungan masyarakat. “Tanpa dukungan masyarakat, pengerjaan proyek-proyek pemerintahan tidak akan sukses. Termasuk pengawasannya di lapangan,” pungkasnya.